Sebenarnya LED sendiri macam macam warnanya. Entah mengapa, yang sering diimplementasikan adalah yang warnanya sangat putih. Untuk pembanding bisa dilihat di gambar berikut. Kalau di kira kira maka yang sering diimplementasikan adalah warna antara 5000K dan 6000K.
Yang menjadi masalah adalah spektrum warna dari LED yang sangat tidak merata,
terutama pada spektrum warna birunya. Kekuatan dari warna biru sangat tidak seimbang dengan warna lain.
Karena mendekati spektrum warna ultra violet, warna biru itu lebih beresiko merusak mata. Panjang gelombang yang lebih pendek membuat cahaya biru terefraksi jauh berbeda daripada warna kuning atau merah. Ini membuat mata susah fokus pada warna biru terutama pada obyek yang jauh. Obyek menjadi terlihat kabur dan tidak jelas.
Karena efek tersebut juga cahaya biru jadi lebih silau karena iris mata susah merespon. Karena iris tidak bisa mengecil dengan benar karena tingkat kecerahan cahaya biru tidak bisa terdeteksi dengan sempurna oleh mata maka cahaya yang masuk ke mata terlalu terang, sehingga menimbulkan silau.
Panjang gelombang yang lebih pendek juga membuat cahaya biru lebih mudah membias, yang artinya cahaya yang kembali ke asal menjadi lebih sedikit. Sebagai efeknya, untuk tingkat terang cahaya yang sama maka lampu dengan warna biru lebih banyak tidak bisa menjangkau jarak yang jauh.
Video berikut menunjukkan hal tersebut, terlihat bahwa pada saat lampu jauh dinyalakan, obyek yang jauh tidak terlihat pada yang menggunakan lampu LED, walau pada jarak dekat cahaya terlihat jauh lebih terang.
Gambarnya sebagai berikut:
Jadi, mungkin kesannya pakai LED itu lebih terang, namun itu cuma untuk obyek jarak dekat. Sementara itu kemampuan untuk melihat jarak jauh lebih lemah. Kesan terang itu didapat karena mata kurang bisa merespon cahaya biru.
Dari sisi kenyamanan lampu LED juga kurang enak karena spektrum tidak seimbang. Ini akan lebih terasa pada pemakaian berkepanjangan.
Sumber:
White LED Effect on vision …
Tidak ada komentar :
Posting Komentar