Banyak yang komentar bahwa mobil pemerintah itu bukan untuk keperluan pribadi, tidak seharusnya diberi plat hitam. Tidak seharusnya begitu, dst.
Penulis sendiri merasa praktek ini sudah biasa. Ada banyak contohnya.
Juga pernah ada berita berikut:
Uji Coba Ganjil Genap, Ahok Ganti Plat Merah Mobil Dinasnya
Penerapan uji coba sistem ganjil genap mulai diberlakukan hari ini, Rabu (27/7). Agar tetap bisa melintas, kendaraan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat pun diganti menjadi plat merah.
Pantauan Warta Kota, Rabu (27/7) mobil Ahok, Toyota Land Cruiser hitam, kini telah berganti plat. Sebelumnya, menggunakan plat hitam B 1966 RFR. Kini telah diganti menjadi plat merah B 1967 PQH.
Jadi rasanya praktek pakai plat merah atau hitam pada mobil dinas merupakan sesuatu yang bebas, terserah sama pemakai mobilnya.
Yang penulis masalahkan adalah model mobilnya. Yang di video adalah mobil Honda HRV, lalu ada Toyota Camry, Toyota fortuner, Toyota kijang. Tidak hanya itu saja, ada juga yang lain:
Yang paling populer itu land cruiser. Seperti jadi mobil wajib bagi kepala daerah. Lalu innova.
Entah bagaimana penghitungan jatah mobil ini. Kepala bidang saja bisa dapat jatah mobil seharga 3 ratusan juta. Belum anggota DPR. Belum Kepala daerahnya. Kalau di total bisa milyaran rupiah. Belum lagi pegawai negeri yang lain, kalau mobil kemahalan, dapat jatah motor.
Aneh juga kendaraan bisa bermacam macam, apa bisa milih sendiri?
Ya, semoga saja pelayanan ke masyarakat lebih bagus. Semoga fasilitas mobil dinas itu bukan dianggap hal yang dianggap pantas karena itu juga hasil sumbangan dari masyarakat. Memang sudah kebiasaannya begitu, tapi jangan lupa sama yang menyumbang.
Jenis mobil nya tergantung anggaran masing2 daerah ato lembaga..
BalasHapusSmg dibarengi dg kinerja yg profesional
iya
Hapus