Minggu, 05 Februari 2017

Mengurangi tekanan angin ban untuk lebih empuk itu berbahaya!

Penulis melihat beberapa mobil ternyata tekanan anginnya kurang sehingga saat jalan ban terlihat mengembung. Beberapa orang juga menyarankan untuk mengurangi tekanan angin untuk membuat kendaraan lebih empuk.

Itu kebiasaan berbahaya.

Karena ban yang tekanan anginnya kurang lebih beresiko meletus. Ini diperingatkan bahkan di petunjuk penggunaan yang dikeluarkan oleh pabrik ban mobil berikut ini:
Bridgestone Firestone: TIRE MAINTENANCE, SAFETY and WARRANTY MANUAL (file pdf)

Disebutkan bahwa mengurangi tekanan ban akan mengurangi kemampuan ban dalam menahan beban. Ini akan membuat ban cepat rusak.



Dan karena bentuk ban tidak lagi sempurna, maka
karena ban menjadi ketekuk tekuk saat jalan, maka permukaan ban akan menjadi panas yang akhirnya akan membuat ban cepat rusak.



Selain itu ban yang tekanannya kurang juga lebih tidak stabil. Sehingga handling akan menjadi payah.

The additional air stiffens the sidewall and makes it more stable.
The additional air stiffens the sidewall and makes it more stable
Sebelumnya juga ada pembaca yang mengeluh mobilnya ngeri untuk dipakai di kecepatan di atas kecepatan 80kpj. Pembaca tersebut menyalahkan mobilnya. Padahal dengan mobil yang sama penulis merasakan kendaraan justru lebih stabil daripada mobil penulis sebelumnya. Bedanya adalah di tekanan ban. Penulis menggunakan tekanan ban mendekati 40psi. Pembaca tersebut kemungkinan menggunakan tekanan ban 32, yang populer di grup mobil tersebut.

Padahal bila melihat anjuran yang ada, tekanan ban harus ditingkatkan kalau mau dipakai kecepatan tinggi.

Bridgestone – Tyre Pressure Guide
Heavy loads or towing puts an extra strain on your tyres. So if your vehicle is fully loaded with passengers and luggage, the general rule is to add 28kpa (4PSI or 4lbs).
 At high speed, (defined as driving at 120km/h for over one hour), your tyres will wear out twice as fast as when you drive at 70-80 km/h. If your tyres are under-inflated by twenty per cent tyre life can be reduced by thirty per cent. The rule here is to add 28Kpa (4PSI) from your Minimum Compliance Plate Pressure. Don’t inflate your tyres above 40 psi or 280 kPa. When the tyres get hot from driving, the pressure will increase even more.

Bahkan ada yang menyarankan lebih tinggi dari itu:

Air Pressure / Load Adjustment for High Speed Driving

In our example shown below, the vehicle manufacturer's recommended 35 psi for a 225/45R17 91W Standard Load tire installed on a vehicle initially rises in 1.5 psi increments for every 10 km/h (6.2 mph) increase in speed until the inflation pressures max out with an increase of 7.5 psi when the vehicle's top speed has increased 50 km/h (31mph). Then as the vehicle's top speed continues to climb, the rated load capacity of the tire is reduced in 5% increments for every additional 10 km/h until the vehicle's top speed has increased an additional 30 km/h (18.6 mph). In this case, the 225/45R17 91W Standard Load size's rated load capacity of 1,477 lbs. is reduced to 1,255 lbs. when applied to a vehicle with a 270 km/h (168 mph) top speed.



Jadi harusnya mengendarai kecepatan tinggi itu butuh meningkatkan tekanan ban. Mengendarai kecepatan tinggi dengan ban yang tekanannya dikurangi itu berbahaya.

Jangan mengurangi tekanan angin dari ban. Bila mau selamat, selalu pergunakan tekanan angin yang disarankan. Dan bila ingin dipakai untuk membawa beban berat atau mau dipakai kencang, maka tambahkan tekanan angin hingga 40psi.

2 komentar :

  1. Sebaiknya besaran tekanan ban sesuai dg anjuran di buku manual ato tertera di ban nya..

    Banyak yg slh kaprah y

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya. padahal makainya sering dipakai kencang.

      Hapus